Archives

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 15 No. 2 (2023)

    Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensinya melalui proses pembelajaran baik secara formal, non formal maupun informal. Dalam pelaksanaanya banyak rintangan dan hambatan baik dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Dari dirinya sendiri contohnya memiliki penyakit yang cukup mengganggu. Dari luar misalnya ada tindakan bullying oleh temannya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut sebagai seorang guru harus mampu memberikan bimbingan dan pengarahan agar peserta didiknya tidak mudah putus asa dalam mencari ilmu.

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 15 No. 1 (2023)

    Pendidikan karakter bisa diperoleh secara formal maupun non formal, seperti sekolah umum, pondok pesantren dan madrasah diniyah. Pendidikan karakter memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan moral dan kepribadian. Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga peserta didik mampu berpikir aktif dan bersikap bijak serta bertindak akademis yang di dapatkan dari nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. 

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 14 No. 2 (2022)

    Proses pembelajaran dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dari peran guru sebagai sosok yang memiliki kemampuan untuk mentransfer segala ilmu yang dimiliki. Guru sangat signifikan sebagai fasilitator dan pembimbing, sehingga upaya guru sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran.  Profesionalitas guru tidak memandang lawan jenis. Wanita yang menjadi guru memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan baik keluarga maupun di tempat kerja. Peran serta seorang wanita di semua lini kehidupan tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Ketrampilan dan pendidikan wanita menuntut untuk bisa tampil di ranah public.

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 14 No. 1 (2022)

    Covid-19 merupakan wabah yang menyerang kehidupan manusia di berbagai penjuru dunia. Akibat dari penyebaran virus corana banyak masyarakat yang merasakan dampak yang cukup berat dan kompleks. Dampak virus corona tidak hanya menyerang kesehatan manusia saja akan tetapi di berbagai bidang, salah satu diantaranya adalah dalam bidang pendidikan dari mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk karakter manusia. Norma dan etika yang diajarkan oleh guru dalam lembaga pendidikan harus mampu diaplikasikan dalam dunia nyata yakni cinta terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan yang berdasarkan al-Qur’an. Dengan modal inilah, kompetensi yang dimiliki guru mampu mengantarkan peserta didiknya dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 13 No. 2 (2021)

    Wabah Covid-19 belum berakhir hingga dua tahun terakhir ini. Dalam pencegahan penyebaran virus, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan himbauan untuk menghentikan acara-acara yang dapat menyebabkan massa berkerumun. Maka dari itu, pembelajaran tatap muka di berbagai Lembaga Pendidikan harus dihentikan sementara. Bentuk pembelajaran yang menjadi alternatif terbaik pada masa pandemi ini adalah pembelajaran berbasis daring, dimana proses pembelajaran dilakukan melalui jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Media pembelajaran merupakan seperangkat alat yang dapat menyampaikan pesan-pesan dalam proses pembelajaran, dari penyampai pesan (pendidik) kepada penerima pesan (peserta didik) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Landasan penggunaan media dalam pembelajaran harus dapat dilaksanakan  dengan penuh tanggung jawab dan penuh hikmah, agar pendidik dan peserta didik dapat menjalin komunikasi yang baik, sehingga tercipta suasana edukatif yang kondusif. Sumber media pembelajaran yang tepat untuk dilakukan di saat pandemi dapat ditemukan pada al-Qur’an dan Hadits. Media pembelajaran dalam perspektif Al-Qur’an dan al Hadits, dapat dipandang dan diklasifikasikan menjadi media audio, visual dan audio visual.

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 13 No. 1 (2021)

    Covid-19 merupakan wabah yang menyerang kehidupan manusia di berbagai penjuru dunia. Akibat dari penyebaran virus corana banyak masyarakat yang merasakan dampak yang cukup berat dan kompleks. Dampak virus corona tidak hanya menyerang kesehatan manusia saja akan tetapi di berbagai bidang, salah satu diantaranya adalah dalam bidang pendidikan dari mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk karakter manusia. Norma dan etika yang diajarkan oleh guru dalam lembaga pendidikan harus mampu diaplikasikan dalam dunia nyata yakni cinta terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan yang berdasarkan al-Qur’an. Dengan modal inilah, kompetensi yang dimiliki guru mampu mengantarkan peserta didiknya dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 12 No. 2 (2020)

    Isu Nasionalisme merupakan salah satu trending topik yang menarik karena sebagian kelompok menganggap nasionlisme tidak ada dalil syariatnya. Nasionalisme dapat tumbuh karena adanya adat istiadat yang ditanamkan melalui nilai-nilai pendidikan sejak kecil bahkan pasca kelahiran. Adat dan budaya menjadi dalil tumbuhnya semangat nasionalisme bagi warga negara. Nasionaliseme terwujud karena adanya penanaman nilai-nilai pendidikan dimana sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual, sehingga peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Mereka mampu menghadapi segala masalah dengan penuh tanggungjawab meskipun dalam keadaan yang sangat mendesak atau berada dalam suasana yang penuh kekhawatiran seperti pandemi covid-19. Tulisan yang ada dalam terbitan kali ini, dapat memberikan gambaran solusi dalam menghadapi kompleksitas pendidikan dan budaya .

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 12 No. 1 (2020)

    Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia agar selaras akan cita-cita kehidupan manusia. Melalui Islam manusia dapat mencapai cita-cita yang diharapkan dan membentuk karakter yang bernuansa jasmani dan ruhani. Keberhasilan pendidikan dalam Islam tidak hanya dalam aspek kognitif saja, namun afektif dan psikomotorik juga menjadi aspek yang sangat penting bagi pendidik dan para pengajar dalam aktualisasi pembelajaran. Pendidikan dalam Islam memiliki tujuan dan misi sebagai pelayanan kemanusiaan dalam mewujudkan kebahagiaan individu dan sosial. Strategi dan metode yang tepat sangat diperlukan dalam meraih tiga aspek tersebut, sehingga dapat mencapai hasil yang memuaskan ketika dievaluasi. Jurnal La-Tahzan edisi kali ini memuat sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal diatas.

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 11 No. 2 (2019)

    Aliran nativisme mengemukakan bahwa baik buruknya moral seseorang dipengaruhi oleh faktor keturunan. Sementara baik buruknya seseorang dalam pandangan empirisme disebabkan oleh faktor lingkungan. Aliran konvergensi menggabungkan keduanya, baik buruknya seseorang disebabkan karena keturunan dan lingkungan. Secara eksplisit, pengaruh yang paling dominan sebenarnya karena minimnya pemahaman terhadap agama. Ia mempelajari agama secara parsial sehingga tidak dapat menemukan hakikat dari ajaran agama Islam. Selain itu, ia mempelajari al-Qur’an tanpa diiringi dengan disiplin ilmu yang lain. Akibatnya banyak orang yang mengalami kegelisahan karena krisis moral tersebut dapat menyebabkan penyakit hati. Obat yang sangat ampuh adalah dengan melakukan sinergitas antara tauhid, fiqih dan tasawuf. Ketiganya  sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian seseorang agar memiliki kesehatan secara lahir dan batin. Integrasi ketiganya dapat memancarkan nilai-nilai sosial sehingga mendapatkan respon yang positif di lingkungan masyarakat.

  • La-Tahzan: Jurnal Pendidikan Islam
    Vol. 11 No. 1 (2019)

    Pendidikan memiliki tugas menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Perkembangan zaman selalu menuntut manusia untuk menghadapi masalah-masalah baru. Pendidikan berupaya mengatasi masalah-masalah tersebut dengan melakukan pembaharuan aspek-aspek Pendidikan. Caranya dengan mengadopsi pendekatan ilmiah dan menjadikan al-Qur’an sebagai dasar hukum yang utama dalam menjawab masalah-masalah lokal maupun global. Masalah lokal misalanya kekerasan dalam rumah tangga dapat menimbulakan efek neagatif pada anak. Masalah global misalnya kerusakan alam yang telah disebabkan oleh ulah tangan manusia. Kerusakan tersebut hanya bisa diselesaikan dengan memperkuat iman, islam dan ihsan sebagai prinsip mengedepankan keselamatan dan kesejahteraan umat.